Langit sudah mulai kembali gelap, Evan duduk sediri di dek belakang kapal, memandang jauh kepermukaan air yang bergolak dan tanpa batas. Sudah tiga minggu Evan tidak melihat apa-apa selain perairan dan dia masih harus menjalaninya beberapa bulan lagi. Beberapa bulan dalam pikiran tidak tenang karena sadar jika jarak dirinya dan Amanda bukan hanya sebatas luasnya samudra. Ketika pertama kali mengenal Amanda, Evan sadar jika mereka sudah sangat berbeda tapi gadis itu tetap membuat perasaanya terus tumbuh dan mengalir begitu saja hingga tiba-tiba telah jadi sesuatu yang memberatkan. Sejatinya Evan hanya laki-laki dan sudah banyak wanita yang berlalu datang dan pergi tapi tidak ada yang membuatnya risau seperti kali ini. Amanda masih sangat muda, labil, dan berani menjanjikannya sesuatu yang