Dom tidak suka diabaikan karena itu Amanda juga harus membayarnya, membayar rasa kesal yang sekarang juga harus dia tanggung. Setelah membaringkan tubuh Amanda Dom langsung ikut merangkak ke atas kasur untuk melucuti pakaian Amanda. "Panas ... ," rintih Amanda dengan gelisah. "Diam lah biar kulepas pakaianmu." Amanda tidak akan bisa diam, Dom menindih kedua pangkal paha Amanda dengan lutut sementara Dom membuka kancing kemejanya. "Aku tidak mau ...." keluh Amanda menolak untuk dipegang tapi Dom tidak menghiraukannya. "Jangan ...!" Amanda menggeliat ketika Dom malah meremas gumpalan dadanya dengan kencang. "Kau tidak pernah mendengarkanku!" Geram Dom menggunakan rahangnya yang berdesis kaku. "Jangan pernah berani mengabaikannku!" Dagu Amanda dicekal kemudian dihisap bibirnya dengan k