"SIAPA YANG BERANI MEMBUAT KERIBUTAN DI SHOWROOM SAYA!" Pria dengan kemeja navy tersebut berdiri dengan kedua tangannya yang bersedekap, wajah bersih, potongan rambut cepak klimis, dan alis mata yang tebal terasa sangat familiar dimataku, aku berusaha mengingat siapa pria yang ada di hadapanku ini karena terasa sangat tidak asing, namun aku tidak bisa menemukannya. Karena menatap pria necis dan dandy yang auranya sukses membuatku terdiam ini, aku jadi mematung sampai akhirnya aku melepaskan Intan sembari mendorongnya agar dia terjungkal, bisa aku lihat sekilas jika Intan menatap ngeri pada sosok pria berkemeja navy tersebut hingga dia tidak sempat mengumpat. Bukan hanya Intan, tapi semua staff dan karyawan begitu segan dan hormat kepadanya hingga Ibu yang sebelumnya menyingkir saat aku b

