Rania POV Amelia dan Samuel sudah kembali ke hotel. Amelia butuh istirahat karena kehamilannya yang rentan, mereka berjanji akan datang lagi sore nanti. Kini hanya aku dan Rizky di kamar yang sunyi ini. Hanya kami berdua…..aku yang gelisah, dan dia yang tertidur dalam diam, seolah terlepas dari seluruh gejolak yang baru saja terjadi. Aku duduk di sisi ranjang, memandang wajahnya yang begitu tenang. Terlalu tenang. Tidak ada kerutan, tidak ada emosi, hanya hening yang menyesakkan. Tapi aku tahu, di balik ketenangan itu, ada badai yang sedang bergolak dalam kepalanya. Tuhan… kalau dia bangun nanti, kumohon… jangan ambil semuanya dari dia. Jangan hapus seluruh ingatannya. Biarlah… biarlah dia melupakan aku. Biarlah wajah ini tak lagi dikenalnya. Tapi jangan cabut seluruh jati dirinya. Biar

