Gelombang Hasrat Yang Terpendam

936 Kata

Rania POV Malam itu, langit tampak tenang, tapi hatiku seperti ombak besar yang menghantam karang tanpa jeda. Di ranjang yang sama, setelah bertahun-tahun hanya menjadi simbol kalau kami suami istri, aku berbaring di sisi Rizky dengan hati-hati . Aku berpura-pura tenang, padahal tubuhku seperti memikul sejarah yang tak pernah selesai ditulis. Baru saja punggungku membelakanginya, Rizky memanggilku pelan. Suaranya rendah, tapi cukup untuk membuat seluruh tubuhku menegang. “Ran… balik sebentar. Tatap aku,” pintanya lembut. Perlahan aku berbalik. Kami saling menatap dalam diam. Matanya begitu lembut, tapi juga penuh pertanyaan yang aku tahu akan segera dia utarakan. “Ran,” bisiknya, “maaf… aku ingin bertanya sesuatu.” Jantungku berdebar. Aku mengira ia akan menyinggung tentang Amran, t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN