Ricky POV Pertanyaan-pertanyaan penuh ketakutan itu terus berputar di kepalaku menggema tanpa henti seperti gemuruh yang mengingatkanku pada suara ombak yang selalu kudengar setiap pagi dari beranda rumah kami di Desa Jeumpa. Suara yang dulu menenangkan, seperti pelukan tak kasat mata dari tempat yang kupanggil rumah. Desa itu... begitu indah, terhampar antara laut biru dan bukit hijau yang tenang. Tanahnya subur, itulah sebabnya Rania selalu tersenyum setiap panen tiba. Penduduknya juga ramah, hidup dengan gotong royong dan saling menjaga seperti satu keluarga besar. Semua kenangan itu... menghangatkan dadaku. Tapi mengapa saat aku sadar dari amnesia, saat aku teringat semuanya, aku malah seperti orang bodoh yang justru mengingkari semua kenangan indah itu? Mengapa aku menghapus setia

