Rania POV Jantungku berdetak tak karuan saat mobil Innova yang menjemput kami dari Bandara Kualanamu perlahan berhenti di depan sebuah rumah berwarna putih lembut. Megah, elegan, berdiri anggun di salah satu sudut Royal Sumatera, cluster paling eksklusif di Kota Medan. Pemandangan di sekeliling terasa seperti lukisan mahal, rumah-rumah besar tanpa pagar, barisan pohon yang rapi, dan hamparan lapangan golf membentang di belakang, tenang dan menghijau seperti pelukan alam yang menghias setiap rumah. Aku nyaris lupa bernapas. “Ini… rumahmu, Ki?” tanyaku nyaris berbisik, mataku menyapu halaman depan yang membuatku terpaku sejenak. Rumah itu berdiri megah, bercat putih bersih dengan sentuhan marmer di beberapa sudutnya. Jendelanya tinggi dan lebar, memantulkan cahaya sore yang hangat. Di se

