Sejak ia dan Fateh kecelakaan, Nia tidak lagi peduli pada apa yang boleh dan tidak boleh untuk dirinya lakukan. Mulutnya memang berkata pada sang suami bahwa ia membenci pria itu tapi ia nya terlalu sibuk. Sibuk memberikan perhatian pada orang yang ia benci. Perhatiannya pada Fateh bahkan tidak pernah sebesar dan seintens ini. Tidak ketika ada keluarga pria itu yang memperhatikan mereka dan keduanya harus terlihat harmonis dan saling mencintai. Di mata Nia saat ini semuanya tampak kecil dan sepele kecuali pria itu. Hanya saja ada yang membuatnya menahan perih tiap kali ia mencoba bicara dengan Fateh. Pria itu tampak tidak serius sewaktu ia mengaku suka. Atau justru rasa sukanya tidak cukup banyak sehingga bisa bertahan. Buktinya kini Fateh tidak memanggil Nia sebanyak dulu. Pria itu juga t

