Nia mendapati dirinya ketika membuka mata, tepat seperti tujuh tahun belakangan. Untuk beberapa saat setelah bangun, wanita itu tampak kalem. Tidak ada jejak kesedihan atau jenis emosi lainnya. Sama seperti orang kebanyakan yang linglung ketika bangun tidur, Nia pun mengalami hal yang sama saat bangun dari tidur nya. Pukul enam sore, itu yang ia ketahui dari jam dinding yang sengaja Aini pasang di dinding depan ranjang. Wanita itu bangkit dengan loyo kemudian berjalan ke arah luar. Nia bukan orang yang akan tidur jam enam sore karena ia adalah orang yang sibuk. Harus sibuk. Sekalipun mengantuk, biasanya ia akan melakukan sesuatu untuk menghilangkan kantuknya itu. Biarlah menguap setiap saat agar tidak tidur. Ini sudah menjadi kebiasaannya sejak menempati tubuh Aini. Waktu yang ia miliki

