Faza memandang muak wanita yang pernah mengisi hatinya. Ia sendiri tak mengerti, mengapa melihat kemarahan gadis kecilnya turut membangkitkan amarah besar dalam dirinya. Terlebih ketika sumber kemarahan Angel berdiri tanpa dosa dihadapannya. "Baby.." "Baby.. Aku..." Tak ingin memberi harapan pada Franda, Faza memilih membalikkan tubuh. Tak memperdulikan suara lirih Franda yang memanggil namanya. Kaki-kaki Faza melangkan, meninggalkan Franda demi mengejar kemana sang istri kabur. "Baby, wait.." 'Persetan dengan kamu, Frand,' batin, Faza masih sempat mengomentari panggilan Franda. Faza harus segera menyelesaikan masalah yang tercipta agar Angel tak kabur-kaburan seperti sekarang ini. Melihat reaksi Angel, Faza yakin jka gadis kecilnya itu sudah mengingat semua ha