"Tolong, nikahkan Saya dengan Angel Om." pinta, Arsa sekali lagi mengulang kalimatnya pada papah Angel. Brandon mengehembuskan nafas, jika bukan putra sahabatnya mungkin dia akan menggunakan kepalan tangan untuk anak muda yang usianya saja belum genap tiga puluh tahun itu. 'sinting, memang!,' batin Brandon mengomentari permintaan aneh Faza. "Om.." "Atas dasar apa Saya harus menikahkan kamu dengan putri terbaik Saya?" tanya Brandon menatap laki-laki disampingnya. Tajam, ia menggunakan hak sebagai seorang Papah pada laki-laki yang menginginkan putrinya. "Saya.. Saya tidak ingin kehilangan Angel Om." jawab Faza lirih. Brandon menaikkan alisnya tanda meminta jawaban lebih masuk akal, "tidak ingin kehilangan Angel?" ulangnya meminta jawaban l