"Bagaimana pekerjaanmu, Ella sayang?" sambut Sir. Roney ketika Ella baru memasuki tokonya di kawasan London. "Kita mendapat pesanan lima set pakaian." "WAO, itu bagus," pekik Sir. Roney saat buru-buru mendekati Ella, menyentuh bahunya seolah dirinya adalah sebuah barang antik pecah belah yang harus selalu di periksa sedemikian rupa, "sudah kuduga dia tidak akan bisa menolak gadis sepertimu." "Itu licik!" tuduh Ella meski sekedar iseng. "Karena dia akan membayar mahal untuk kita." "Dan ternyata bangsawan itu lebih licik dari Anda, karena dengan berani menahanku sendiri di kamarnya." "Oh," Sir. Roney ternganga," Apa pria tampan itu coba menggodamu, Ella ku?" "Dia hampir membuatku mati lemas andai saja tidak teringat harga diriku." Sir Roney justru terkekeh menertawakannya, "Pria t