“I Miss You. Aku tahu, kalau hingga detik ini, Raihan belum menyentuhmu sama sekali. Dan aku akan membuat dirimu kembali hamil anakku supaya kalian berpisah.” Tubuh Tya gemetaran. Jantungnya bergetar hebat. Rasanya, dia tak sanggup menapakkan kakinya di bumi. Sementara Raiyan, lelaki itu malah mengeratkan pelukannya saat melihat adik iparnya ketakutan. “Tidak perlu takut sayang! Kita nikmati saja permainan ini,” bisiknya. Raiyan pun membalikkan tubuh Tya. Air mata sudah membanjiri wajah cantik gadis itu. Lelaki itu pun menghapus air mata yang terus menetes di pipi mulus Tya. “Jangan menangis, aku tidak akan menyakitimu,” bisiknya. Tya menggelengkan kepalanya. “Tidak Bang! Kumohon, jangan lakukan ini! Abang boleh mengusir Tya! Abang ingin Tya meninggalkan Raihan bukan? Tya akan lakukan