Happy Reading Audy mondar-mandir di teras rumah megah milik ayah Rainer, Pak Satria. Gerak-geriknya gelisah, kakinya tak henti melangkah bolak-balik di atas ubin teras yang dingin. Waktu terasa merayap lambat. Sudah setengah jam berlalu sejak kedatangannya, namun Pak Satria tetap tak bersedia menemuinya. Hanya pembantu rumah tangga yang sesekali keluar masuk, menyampaikan pesan penolakan yang sama. Kecemasan semakin mencengkeram hati Audy. Tujuan kedatangannya adalah untuk mencari tahu keberadaan Rainer yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Dua kali ia datang ke rumah ini, dan dua kali pula ia ditolak. Rasa frustrasi mulai menggerogoti kesabarannya. "Ck, kenapa sih Rainer nggak balas pesanku?" gumam Audy kesal, seraya meremas ponsel di tangannya. Layar ponsel menampilkan deretan p