Happy Reading Rainer menatap Shasha yang tertidur pulas, bulu mata lentiknya menaungi pipi yang merona tipis. Di dalam kabin pesawat yang sunyi, dalam perjalanan kembali ke Jakarta dari Korea, Rainer duduk di samping kiri Shasha, sementara Devan, putra mereka, duduk di sebelah kanan. Hati Rainer dipenuhi rasa bahagia yang meluap-luap, membayangkan mereka bertiga bersama lagi. Namun, kebahagiaan itu hanya sesaat. Ia teringat perkataan Shasha kepada Devan, bahwa mereka akan menjadi orang tua yang baik bagi Devan, meskipun tanpa harus kembali bersama. Ucapan itu bagai sembilu yang menusuk ulu hatinya. Rasa sedih yang mendalam mencengkeramnya. Namun, Rainer bukanlah pria yang mudah menyerah. Ia bertekad untuk kembali meluluhkan hati Shasha, merebut kembali cinta wanita yang sangat di