Mariana menggeliatkan badannya saat merasakan sentuhan lembut yang menjalar sampai bagian tubuh bawahnya. Perlahan, Mariana membuka matanya. "Maaf, membangunkanmu." Suara Reno berbisik. Deru napasnya tak beraturan menerpa kulit leher Mariana. Lidah Reno perlahan menari di cuping telinga Mariana, kemudian turun sampai ke leher perempuan itu. Mariana tak bisa menahan desahannya. Apalagi, saat tangan Reno mulai menyelinap masuk dan bermain di bagian bawah tubuhnya. "Jangan macam-macam, Ren, aku-" Ucapan Mariana terhenti saat bibir pria itu membungkam mulutnya dengan bibir pria itu. "Aku sudah lama membayangkan bisa sedekat ini denganmu, Mar, aku tidak akan melepaskanmu." "Jangan membuat sesuatu yang membuat Zian curiga." "Tentu saja, Sayang, kamu tenang saja." Merasa mendapat lamp

