Zian pulang ke rumahnya saat hari menjelang pagi. Lelaki itu tidur di atas sofa di ruang keluarga. Tidak ada satupun yang melihat kepulangannya karena semua orang sudah tertidur.
Esok harinya, Mariana sangat terkejut saat melihat Zian yang meringkuk di atas sofa. Tubuh lelaki itu terlihat gemetaran sambil memegangi perutnya. Buliran keringat membasahi kening Zian. Mariana merasa panik saat melihat keadaan Zian.
"Kamu kenapa, Mas?" Mariana menepuk-nepuk pipi Zian agar pria itu terbangun.
"Mas Zian." Mariana mengguncang tubuh suaminya, tetapi, Zian tetap terdiam. Hanya deru napasnya yang terdengar naik turun.
Mariana berlari keluar rumah untuk meminta pertolongan pada kakaknya yang tinggal di rumah sebelah. Wanita cantik itu dengan panik berteriak memanggil Rose, kakaknya.
"Mbak! Mbak
