Alma baru saja sampai di depan rumahnya. Gadis remaja itu membuka pintu dengan pelan. Keningnya mengerut saat melihat sebuah sandal pria di belakang pintu. Alma sedang berpikir, milik siapa sandal pria itu, sementara di rumahnya hanya ada ibu dan adiknya saja. Sandal itu adalah sandal milik orang dewasa bukan milik Devan yang jelas-jelas masih batita. Sandal itu juga bukan milik Damar karena Alma sangat tahu sandal yang biasa dipakai oleh Pakdenya. Kedua netranya langsung menatap ke arah kamar ibunya. Sekelebat bayangan pria yang waktu itu pernah dia lihat sedang mencium ibunya melintas. Saat itu, Alma melihat pria itu memakai alas kakinya dari dalam rumah sebelum akhirnya keluar dari rumah setelah mencium bibir ibunya. Kedua mata Alma membola saat dirinya mengingat kejadian yang membu

