"Sayang–" "Kenapa? Kamu tidak terima kalau aku membalasnya?" Anggita menatap Reno dengan penuh permusuhan. "Bukan begitu, aku–" "Lepaskan aku, Mas!" Anggita berusaha melepaskan kedua tangan Reno yang melingkar pada perutnya. "Aku tidak mau melepaskanmu, Gita. Aku hanya ingin memelukmu sebentar saja. Kenapa tidak boleh? Bukankah biasanya kamu sangat suka saat aku memelukmu seperti ini?" Reno kembali menarik tubuh istrinya. Pria itu menyandarkan kepalanya pada bahu Anggita. "Itu dulu, Mas. Sebelum aku tahu kamu mengkhianati pernikahan kita." "Aku sudah minta maaf berkali-kali padamu. Tidakkah kau ingin memaafkan aku dan memberikan aku kesempatan kedua?" Reno mengembuskan napas panjang tanpa melepaskan pelukannya. Pria itu bahkan saat ini ingin sekali berbaring sambil memeluk Anggita se

