Kita tidak perlu menjadi sempurna hanya untuk menunjukan bagaimana berharganya seseorang itu untuk kita.
Kita juga tidak perlu menunduk hanya untuk mengemis sesuatu yang sejatinya masih bisa kita dapatkan dengan cara yang lebih layak, dan sepadan. Seperti isyarat api yang membuat kayu menjadi debu, atau isyarat angin yang menjadikan bedu itu hilang dengan cara yang lembut.
Setelah percintaan panas mereka, Zein dan Kiray, kini pasangan suami istri yang hampir bercerai itu hanya berdiam di atas ranjangnya. Zein yang terus memejamkan matanya untuk menerima sentuhan Kiray di tubuhnya, sementara Kiray tidak mau henti untuk mengukir garis d**a hingga perut Zein, lalu kembali ke alis juga tulang hidung Zein. Rasa takjubnya masih luar biasa memenuhi pikiran Kiray saat ini. Kiray hampir gila ka
