Mungkin tak terlalu jelas, namun Megi dan Kresna tau ada yang terjatuh di luar sana. Megi menghapus air matanya, melangkah cepat, membuka pintu tanpa mengintip ke peephole lebih dulu. “Gary ….” Megi turut bersimpuh, menggenggam kedua tangan Gary yang salah satunya menggenggam buket bunga dan tangan lainnya menggenggam paper bag dengan merek sebuah restoran cepat saji. Gary menunduk dengan pandangan yang terarah ke atas pahanya. Kresna yang berdiri di belakang Megi, menghempaskan napas. Frustasi. “Gary ….” Gary menyadarkan diri, menegakkan punggung, menatap wajah Megi yang nampak sendu. Ia … bersusah payah tersenyum. “Babe … minta teh manis boleh? Gue skip makan siang tadi, gemetar,” dusta Gary. Megi kelu. Sempat diam sesaat, lalu Megi mengangguk. Perlahan Gary berdiri, lalu m