BAB 19

1519 Kata

Tasya memandang seorang wanita paruh baya yang masih tampak cantik di usianya dalam balutan dress rumah sederhana. Dalam sekali lihat Tasya tahu kalau wanita paruh baya di hadapannya ini adalah mama Damar. “Kalian sudah datang,” sapa mama Damar, tersenyum menatap Damar dan Tasya. “Iya, Ma,” sahut Damar, menyongsong sang Mama, lalu mencium pipi kiri dan kanannya. “Jadi, ini kekasih kamu, Mar?” tanya mama Damar, mengalihkan pandangan ke arah Tasya yang berdiri mematung di hadapan mereka. “Iya, Ma. Perkenalkan ini Tasya. Sya, ini Mama aku,” ucap Damar, memperkenalkan kedua wanita yang ada di dekatnya. Tasya tersenyum. Dia berjalan mendekati mama Damar, lalu mencium punggung tangannya. “Selamat sore, Tante,” sapa Tasya, sesopan mungkin. “Sore, Sya,” ucap mama Damar, balas tersenyum

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN