Damar memasuki restoran A&D yang tampak ramai pengunjung pada jam makan siang seperti ini. Dia disambut oleh seorang pelayan restoran yang berdiri di balik pintu. “Selamat siang, Pak. Selamat datang di restoran kami,” sapa sang pelayan restoran kepada Damar. Damar mengangguk menanggapi kalimat sapaan itu. “Meja atas nama Pak Galang nomor berapa, Mbak?” tanyanya kepada pelayan restoran di hadapannya. “Sebentar saya cek dulu, Pak,” ucap sang pelayan restoran, membuka buku kecil di saku celana yang ia kenakan. “Atas nama Pak Galang ada di meja nomor tujuh, Pak. Letaknya di ujung ruangan dekat dengan jendela,” ujarnya beberapa saat kemudian. Dia menunjuk ujung ruangan yang dipenuhi deretan meja dan kursi di sebelah kiri mereka. “Baiklah. Terima kasih,” ucap Damar, memperhatikan arah ya