Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Harry's POv Aku berjalan masuk ke kamar kami, di tempat tidur tampak Susan yang duduk menyandar di kepala tempat tidur sedang memainkan handphonenya. Melihatku berjalan menghampirinya, dia meletakkan handphonenya di samping meja dan berkata pelan padaku. "Harry, I am so sorry. Bukan maksudku meninggalkan meja dengan cara yang tidak sopan tadi. Tapi aku sungguh marah melihat Papa Sulistio menghela nafas berkali-kali seperti dia tersiksa makan bersamaku. Ditambah lagi, gaya Mama Lusi yang sangat sombong, pandangannya selalu melecehkanku. Dari dia datang sampai duduk di meja makan, tak pernah sekalipun dia memandangku. Bullshit kalau kamu bilang dia tak bisa bahasa Inggris. Waktu kita baru menikah, bahasa Inggrisnya lancar dan dia bisa beramah tamah denganku. Aku tahu dia berubah jadi monst