Arya's POV
Aku terbangun dari tidur lelapku karena dering telepon yang memekak kan telingaku. Jam digital di samping tempat tidur, masih menunjukkan tepat jam 6 pagi. Siapa yang pagi-pagi begitu sudah meneleponku? Perlahan aku bergeser dari tubuh polos Sarah yang tertidur lelap di sampingku. Aku harus cepat-cepat mematikan dering telepon ini agar Sarah tidak terbangun, kalau dia terbangun, pasti aku akan dimaki olehnya tanpa ampun.
Cepat-cepat aku memakai boxerku dan swipe left handphkne ku sambil berkata " Hallo" pada mamaku , orang yang meneleponku itu
" ARYA !" Jerit mama
" Ada apa , Ma." Bisikku.
" Apa.... Apa yang telah kamu lakukan? Kamu bilang ke mama kalau , Maya itu ilmuwan penipu, kamu bilang dia lari meninggalkanmu ke Indonesia karena dia tidak sanggup membuktikan kepada du
