Harry' POV Setelah tiga hari beristirahat dari jetlag yang parah, hari ini aku akhirnya menuju apartemen mama dan papaku. Selama tiga hari sejak kembali dari Indonesia, pikiranku terus dipenuhi oleh kemarahan dan kekecewaan. Hatiku tidak tahan lagi dengan kelakuan ayahku yang sanggup menutupi kehamilan Davina dariku. Dia sanggup berbohong berpuluh tahun dan mengabaikan seorang cucu yang ada di rahim wanita yang aku cintai. Kedua orang tuaku benar-benar dibutakan oleh harta dan kekuasaan. Cara didik mereka telah membuatku, juga berperilaku seperti itu—takut kehilangan kekuasaan dan harta. Namun sekarang, aku sadar betapa salahnya pandangan itu. Ketika melihat Maya, anakku, hatiku terasa sakit bagaikan dihunus pedang panjang. Davina, wanita yang pernah kucintai, telah melalui banyak pender