Bab 112. Peluk Dulu Saja.

2490 Kata

Zahra menoleh lalu melotot. Menunjuk, memberi kode pada pria yang berjalan di belakangnya untuk menjaga jarak. Sementara pria di belakangnya justru tersenyum. Zahra kembali mendelik. ‘Oke … oke.’ Kira-kira itu yang Naka katakan dari caranya mengangkat dua tangan, selayaknya lawan yang sudah menyerah. Zahra menghembus napas lega. Dengan sorot matanya, wanita itu memberikan ancaman agar Naka tidak mengingkari janjinya semalam. Setelah itu, Zahra melanjutkan ayunan kakinya. Kedua sudut bibir wanita itu tertarik dengan sendirinya ketika mengingat pengakuan Naka tadi malam. **** TADI MALAM .... “Sepertinya aku memang sudah mulai jatuh cinta padamu.” Zahra yang sebelumnya masih fokus untuk menenangkan rontaan jantungnya itu, refleks menggulir bola mata hingga tatapannya langsung terpaut se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN