Bab 93. Malam Panas.

2169 Kata

Malam itu hujan deras mengguyur kota Jakarta. Setelah siang yang begitu panas, serta lelah yang mendera—para penghuni kota Jakarta tertidur dengan pulas. Bukan hanya mereka yang memiliki pendingin di rumah mereka, tapi, mereka yang biasanya setiap malam harus tidur dengan peluh karena bumi yang semakin memanas, malam ini pun bermimpi indah. Tanpa harus terbangun karena keringat membasahi pakaian tipis mereka. Berbeda dengan para penghuni kota lainnya, sepasang suami istri yang akhirnya tidak mampu lagi menahan diri itu melewati malam dengan peluh bercucuran. Dinginnya air conditioner tidak mampu menghalau bulir-bulir cairan asin yang keluar dari pori-pori kulit mereka. Nafas terengah, namun raut wajah mereka memperlihatkan kepuasan. Naka yang masih berada di atas tubuh polos Zahra, mengu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN