Bab 165. Masih Marah

1045 Kata

Malam itu Vanya kesusahan tidur, masih memikirkan kejadian sore itu. Entah kenapa pertemuannya dengan mamanya tidak begitu membuatnya bahagia, justru sebaliknya, dia merasa gundah dan gelisah, bahkan tidak semangat melakukan apapun. Terutama mengingat kedekatan Tesa dan Geo yang menyesakkan d**a, padahal Vanya sudah berusaha mengusir perasaan itu tapi tetap saja gagal. Pada akhirnya dia menilai bahwa Geo memang benar-benar menganggapnya sebagai seorang adik, karena Geo tidak memiliki adik. Vanya juga menyadari usianya yang terlalu belia, ditambah dirinya yang berasal dari keluarga yang kurang utuh, mama dan papa yang bercerai. Ah, terlalu banyak yang Vanya pikirkan tentang kehidupannya. Vanya memejamkan matanya kuat-kuat, agar bisa tidur, mengusir perasaan anehnya. Dia menyadari bahwa di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN