“Tapi kamu berhak tau, nggak masalah bagi saya bahwa ada orang yang peduli kamu, dengan mengingatkan kamu.” Andra lalu beranjak dari duduknya dan melangkah memasuki kamar dengan raut wajah masam. Icha ingin menyusulnya, tapi dia menahan diri sampai perasaannya benar-benar tenang. Baru saja Icha beranjak dari duduk, Andra muncul dari kamar sambil membawa beberapa dokumen di tangannya. Icha terperangah melihat Andra yang duduk di sampingnya. Dengan wajah menggeram tapi tenang, Andra menyusun dokumen-dokumen di hadapan Icha, dan menjelaskan, “Ini akta cerai saya, Cha, dan status saya jelas, saya duda dan memiliki akta cerai yang sah di mata hukum. Dan ini hasil sidang perceraian saya dengan Siska. Kamu bisa baca kesepakatan saya dan dia. Saya bersedia memberi nafkah lima belas juta set