Bab 167. Maaf Andra

1095 Kata

Icha diam saja dan terus saja mengiris wortel, namun gerakannya tidak secepat sebelumnya. Dia mengiris pelan-pelan. “Maafin Mas yang keliru kemarin,” ucap Andra lagi, sambil mencium leher Icha. Menyadari Icha yang diam saja, Andra justru mengeratkan pelukannya, bergumam sayang ke Icha. Terdengar helaan napas panjang dari Icha. “Ini buat istri Mas yang cantik dan baik hati, serta pemaaf.” Andra menggerak-gerakkan buket bunga yang dia pegang. Gerakan mengiris Icha semakin pelan, matanya melirik ke buket bunga putih yang sangat cantik, dan ada kartu bertuliskan kata-kata maaf yang indah dan menyentuh, sementara Andra masih memeluknya erat. Terbuai oleh aroma tubuh Icha yang menggairahkan, sambil memeluk, ciuman Andra berpindah ke pipi Icha, ciuman menekan penuh nafsu, sampai pada akh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN