"Tuan…! Aku sungguh tak tahu harus memberi tanggapan seperti apa lagi!" gumam Sasi pada akhirnya. Setelah sempat tertegun beberapa saat. "Hei…! Tak perlu memberi tanggapan apapun! Bukankah kau juga ada di atas dek kapal sama?" balas Theo. Bertahan memasang senyum tipis sederhana menatap sosok Sasi. "Kau hanya tinggal mengamati! Kita akan mencapai puncak tertinggi bersama-sama!" lanjut Theo. Sorot mata Sasi, sekejap memiliki riak getaran untuk beberapa saat singkat. Entah kenapa hanya dengan kalimat sederhana keluar dari mulut Theo, itu mampu memberi perasaan aneh tertentu selama ini jarang ia rasakan. Perasaan aneh dalam bentuk kehangatan nyaman dalam hati seolah dipercaya sebagai satu kesatuan bagian sama. Terikat Segel Kontrak Tuan-Hamba, dimana pada awalnya adalah satu hal menjadi