BUKAN DINDA YANG DORONG KAILA

1015 Kata

Tama dan Nadin duduk di sofa yang di siapkan khusus untuk mereka, menatap panggung megah yang sedang menampilkan seorang gadis kecil yang sedang membaca sebuah puisi bertemakan 'pahlawan' sambil diiringi oleh alunan musik lembut yang membuat suasana menjadi sangat khidmat. Sesekali, suara kekanak-kanakan dari Dinda, gadis kecil yang sedang membaca puisi, membuat beberapa penonton tanpa sadar tersenyum dan tertawa. Semua orang bertepuk tangan begitu penampilan Dinda telah selesai. Tampak anak itu membungkuk dan mengucapkan terimakasih pada semua orang. "Aku mau samperin Dinda di belakang dulu," ucap Nadin sambil bangkit berdiri. "Kalau gitu aku tunggu di sini." Nadin mengangguk, ia tau jika Tama menunggu giliran Kaila yang sebentar lagi akan naik ke atas panggung. Nadin tidak peduli, ia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN