PENTAS SENI

1011 Kata

"Gue enggak ngerti kenapa lo masih mau bertahan sama Tama." Anisa menatap Nadin yang duduk berseberangan dengan ia. Nadin hanya menunduk sambil mengaduk-aduk sedotan dalam minuman yang wanita itu pesan. Nadin terdiam, ia sama sekali tidak bisa membalas perkataan Anisa. Sudah Nadin jelaskan berkali-kali bahwa ia juga tidak mengerti mengapa ia memilih bertahan dengan Tama. "Gue cuma pengen kasih dia kesempatan kedua, Nis. Gue masih berharap kalau rumah tangga gue baik-baik aja." Nadin menghela nafas. Anisa berdecak dengan kesal, menyeruput jus jeruk miliknya. Anisa benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran Nadin, jelas sahabatnya itu sudah di khianati, tapi Nadin masih bersedia bersama dengan Tama. Jika itu ia, Anisa yakin ia pasti sudah menendang Tama jauh dari muka bumi. "Giman k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN