Seminggu setelah melakukan foto prewed, Faris dan Anin kembali dengan rutinitas harian mereka. Saat ini mereka punya lebih banyak waktu untuk bertemu karena kesibukan mereka, terutama Anin, sudah jauh berkurang. Dia hanya tinggal melengkapi beberapa syarat saja untuk wisuda S2nya. Sedangkan Faris, pekerjaannya juga masih itu-itu saja. Undangan pernikahan merekapun sudah jadi. Faris sudah meminta softcopy undangan itu lalu mengirimkan ke teman-temannya, termasuk Lidya. Lidya hanya mengucapkan selamat, tidak ada yang lainnya. Faris membalasnya dengan emot senyum, tapi tak ada balasan lagi dari Lidya. “Ris, dipanggil pak Eko,” ucap Eva tiba-tiba mengagetkan Faris. “Eh iya mbak.” Faris kemudian mengikuti langkah Eva yang juga masuk ke ruangan pak Eko. Pimpinannya itupun mempersilahkan mere