“Ris, udah lama?” “Eh ayah, egak kok, baru nyampai juga saya.” “Ada apa sih? Kok ngajakin ketemu, tapi gak mau di rumah, dan jangan sampai ibu sama Anin tau?” “Duduk dulu yah.” Faris sekarang sedang berada di sebuah kedai, tak jauh dari rumah Aziz. Dia memang sengaja ingin bertemu dengan ayah mertuanya itu, tapi tidak di rumah, karena memang hanya ingin membicarakan hal ini berdua saja. Kalau Anin ataupun ibu mertuanya tahu, dia takut mereka akan jadi kepikiran dengan hal ini. Dia tak ingin membuat mereka khawatir atau kepikiran, karena kehidupan mereka sekarang sudah berjalan dengan baik dan tenang. “Gini lho yah, saya ingin tanya sesuatu sama ayah, dan ini emang menurut saya penting banget.” “Emang sepenting apa? Sampai ibu dan Anin gak boleh tau?” “Tentang Rudy yah.” “Rudy?” Azi

