Yohan membawakan tentengan ibu Mark yang telah kosong isi lauk di dalamnya, karena tempatnya sudah diganti oleh Sam. Mengantar ibu Mark menuju ruang parkir basement. Mereka menuruni lift dan melewati lorong menuju halaman parkir. “Kamu tahu kan Yohan? Bahwa ibu tidak pernah berpikir bahwa kamu bukan anak ibu, selama ini ibu selalu menyayangi kamu seperti ibu menyayangi Mark, dia saja sering iri ketika ibu memperhatikan kamu. Meskipun dia juga senang. “Selama ini nama kamu dan Mark selalu ada dalam doa ibu, bagi ibu, kamu dan Mark sama berharganya. Jadi ibu harap, kamu juga menganggap ibu seperti itu. Mengapa sulit sekali menembus tembok raksasa dalam hati kamu?” tanya ibu Mark. Yohan menoleh ke arah wanita tua yang tampak menahan sedihnya. Sejujurnya Yohan menyayangi ibu dari sahabatn