“Ibu,” panggil Aurora ketika pertama kali ibu Mark membukakan pintu untuknya, wanita tua itu langsung memeluk Aurora dengan haru dan ikut menangis bersamanya. Yohan memalingkan wajah dan menyeka sudut matanya. Mark yang kebetulan ada di sana pun ikut menunduk sedih, sementara ayah Mark mengambil koper di tangan Sam dan mengajak mereka semua masuk ke dalam. “Tidak apa-apa, semua akan baik-baik saja,” ucap ibu Mark menenangkan. Aurora mengangguk meski air matanya belum juga reda. Ibu Mark mengusap air mata yang membasahi pipi Aurora dan merangkul wanita yang tengah mengandung itu masuk ke dalam. “Aku tak pernah menyangka semua menjadi sebesar ini,” ucap Mark, samar terdengar mereka berbincang di ruang tamu. Sedangkan Aurora dihela ibu Mark menuju kamar yang akan ditempati bersama Yohan.