Bab 12 - Inilah Waktunya

1700 Kata

Seorang pelayan membawakan pesanan kemudian meletakkan di meja tepat di hadapanku, juga di hadapan Rizal. Setelah semuanya beres, pelayan itu bergegas pergi meninggalkan kami berdua. Angin yang berasal dari kipas angin sedikit menerpa rambutku yang dibiarkan tergerai. Ya, saat ini kami bukan berada di restoran mahal, melainkan di angkringan pinggir jalan. Kata Rizal, ini adalah tempat favoritnya. Tentu aku baru pertama kali ke sini. Kata Rizal, menu andalan di sini adalah bakso raksasa. Aku yang menyukai bakso tentu saja tak menolak ini, lagi pula makan itu bukan tentang tempat yang mewah, yang penting membuat perut kenyang, tempatnya nyaman dan tentu saja rasanya lezat. Aku menatap mangkuk berukuran sedang berisi bakso yang ukurannya sebesar mangkuk tersebut. Ini benar-benar menggungah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN