Zea masih duduk diam di dalam mobil, memandangi gedung apartemen yang menurut Aaron merupakan tempat tinggalnya dulu. Bangunan yang dilihatnya bukanlah apartemen mewah, hanya bangunan sederhana yang sangat jauh berbeda dari tempat-tempat tinggal yang selama ini Zea huni. “Ayo, turun!” ajak Aaron ketika melihat Zea masih saja duduk tanpa terlihat akan beranjak padahal mesin mobil sudah dimatikan sejak beberapa menit yang lalu. “Tunggu!” Zea menyambar cepat tangan Aaron. “Hm?” “Apa tidak masalah kita masuk?” tanya Zea ragu. Aaron menatap heran pada Zea yang wajahnya terlihat tegang. “Memangnya kenapa?” “Bagaimana kalau penghuninya merasa terganggu?” Aaron langsung menggeleng sambil tertawa kecil. “Tidak ada yang menempati unit ini.” Meski masih merasa ragu, akhirnya Zea turun juga