Menjelang siang, terdengar ketukan di pintu kamar yang Aaron dan Zea tempati. Aaron yang tengah menemani Zea berbaring di tempat tidur, refleks langsung bangkit berdiri.
“Mau ke mana?” cegah Zea sambil menahan tangan Aaron. Sejak berada di tempat ayahnya, Zea selalu merasa terancam dan tidak tenang. Apa saja yang terjadi di sekitar mereka, selalu menimbulkan kecurigaan dalam benak Zea.
Aaron menepuk tangan Zea untuk menenangkan gadis itu. “Hanya melihat siapa yang datang.”
“Nona Annette," panggil Peter dari luar sebelum Aaron mencapai pintu.
Zea berlari kecil menyusul Aaron sambil berseru pada Peter. "Ada apa?"
"Tuan Rafe sudah menunggu Anda di ruang kerjanya. Mari saya antar Anda menemui beliau.”
Zea memandang ragu pada Aaron, namun pria itu mengangguk dan tersenyum lembut. “Temu
