Seharian ini perasaan Zea tidak karuan. Ada resah, tegang, takut, gelisah, dan yang terburuk adalah perasaan takut berpisah dengan Aaron. Berat rasanya membayangkan harus terpisah dari Aaron, namun Zea harus menguatkan hati. Setelah semua ini terlewati, kehidupan mereka pasti akan jauh lebih baik. Semakin malam, semakin mendekati waktu perpisahan, semakin kacaulah perasaan Zea. "Kenapa belum tidur?” tanya Aaron yang berbaring di sisi Zea. “Belum mengantuk,” balas Zea datar. Ia harus berusaha keras agar Aaron tidak menangkap kesedihan dalam suaranya. Zea bahkan terus memunggungi Aaron agar pria itu tidak bisa melihat wajahnya yang kacau. “Apa yang sedang kau lakukan?” Zea begitu terkejut ketika Aaron mencondongkan tubuh untuk melihat hal yang sedang Zea lakukan. “Tidak ada.” Cepat-ce