Hal pertama yang Aaron cari setiap kali pulang ke kediamannya adalah Zea. Itu merupakan sebuah keharusan yang tidak terbantahkan lagi. Kebiasaan yang dilakukan tanpa perlu dipikir atau direncanakan terlebih dahulu. Siang itu Aaron menemukan Zea duduk sendiri di halaman belakang. Diamatinya sosok Zea dari teras belakang, sepertinya gadis itu tengah melamun. Aaron merasakan sesuatu yang janggal, karena biasanya gadis itu jarang bersantai. Zea selalu sibuk dengan pekerjaannya. Meski belum membuka kembali butiknya secara offline, namun Zea tetap melayani klien lewat website miliknya. Aaron berjalan mendekat kemudian merangkul pundak Zea dari belakang. “Sedang apa?” “Kau sudah kembali,” ujar Zea sedikit terkejut. Gadis itu tengah tenggelam dalam lamunannya sendiri sejak tadi hingga tidak me