Kesabaran yang Terkikis

1918 Kata

"Kay, ayo buka mulutnya. Aaaa... Ayo makan dulu pintar," ucap Thomas yang kini tengah menyuapi Kayden di keesokan harinya. Namun, Batita itu hanya diam sembari bersandar pada baby feeding chair-nya saja. "Ayo sayang makan dulu, yuk. Dadda sudah terlambat ke kantor. Ayo makan yuk," bujuk Thomas dengan segala usaha yang ia bisa. "Ya udah sih, Dad. Kalau dia nggak mau, nggak usah dipaksa. Kalau lapar juga pasti dia minta makan nanti," ucap wanita yang duduk bersama dengan Thomas di ruang makan. "Tapi dia belum makan sama sekali. Bagaimana kalau sampai sakit nanti??" ujar Thomas sembari melirik tajam, kepada wanita yang merupakan putrinya sendiri. Yasmine tidak menimpali ucapan sang ayah dan hanya menyuap makanan ke dalam mulutnya sendiri saja. Kalau bicara lagi, yang ada nanti malah terj

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN