Keesokan harinya. Seperti biasanya, Vivian dan Oscar berangkat bersama menuju ke kantor. Akan tetapi, yang tidak biasa, malah sikap mereka berdua yang sama-sama diam. Oscar diam, karena ia takut salah bicara lagi dan ujung-ujungnya malah menyakiti perasaan Vivian. Sementara Vivian diam, karena tengah merutuki kebodohan yang sudah ia lakukan, kepada atasannya ini. Semalam, ia benar-benar tidak bisa membendung perasaannya. Sampai lupa, bila pria ini bukanlah teman ataupun keluarga dekatnya. Dia hanyalah atasannya saja dan seharusnya juga, ia bisa menjaga sikap. Bukannya malah seperti wanita , yang sedang menggoda atasannya sendiri. "Ehem, Pak?" panggil Vivian lebih dulu. Karena ia merasa perlu untuk meluruskan kesalahpahaman diantara mereka. "Ya? Ada apa?" sahut Oscar yang merasa lega, s