Sikap yang Dingin

2005 Kata

Ponsel yang berada di bawah bantal, milik wanita yang tengah melamun itupun bergetar. Suara yang dihasilkan dari getarannya, membuat lamunannya itu menghilang sesaat. Tangan yang tadinya berada di atas perutnya pun, kini berpindah dan dipakai untuk meraba ke belakang, ke bantal, yang tertindih oleh punggungnya itu sendiri. Tangan yang dipakai untuk meraba , ia tarik kembali dan ia gunakan kedua bola matanya untuk menatap layar ponsel yang menyala dan hanya ada satu orang saja, yang paling mungkin dan sering menghubunginya dan itu adalah, ayah dari anak yang berada di dalam rahimnya sekarang. Vivian mengembuskan napas dan menjawab panggilan telepon pada telepon selulernya miliknya itu. "Ya, ada apa?" tanya Vivian, saat telepon genggamnya sudah berada di daun telinganya sendiri. "Kamu se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN