Jhonatan sudah tiba kembali di rumahnya. Ia juga, sudah berada di dalam kamarnya sendiri dan sedang merebahkan tubuhnya di atas ranjang, seraya menerawang ke langit-langit kamarnya. Helaan napas yang panjang keluar dari dalam mulut Jhonatan. Kejadian tadi, sungguh sangat diluar dari prediksi. Ia sama sekali tidak tahu, bila akan ada hal semacam itu dan kalau tidak salah mendengar juga, calon istrinya sendiri sedang berbadan dua. Karena tadi mereka berdua membahas soalan anak beserta perintah untuk menggugurkannya juga. Apakah, adiknya sebenarnya memiliki hubungan yang spesial, dengan calon kakak iparnya sendiri?? Padahal, kalau mereka berdua ingin bersama-sama, ia bisa mundur dan mengalah untuk adiknya itu. Tidak perlu sampai putus, apa lagi sampai menyuruh untuk menggugurkan kandungann

