"Udahlah, Vi. Memangnya kenapa sih?? Sama ajalah. Dari awal itu, aku emang mau dijodohkan dengan dia. Ya sekarang, aku hanya mau mencoba untuk menerima laki-laki itu saja. Pasti, Dad juga senang, kalau aku mau terima laki-laki pilihannya," ucap Yasmine dengan sangat santainya. Vivian diam karena sudah kehabisan kata-kata. Mau dinasehati seperti apapun itu, rasanya tetap tidak mempan juga. Yasmine benar-benar nekat. Kalau sampai ketahuan, ayahnya juga yang akan menanggung malunya kan?? "Ya sudahlah. Terserah kamu saja. Kamu yang menjalaninya kan??" ucap Vivian yang kini bergegas keluar dari dalam kamar Yasmine lagi. Lama-lama berada di dalam sana, malah membuatnya emosi. Ada saja kelakuannya yang diluar nalar. Kalau sampai ketahuan menipu, apa ayahnya itu tidak akan kena getahnya juga.

