Jhonson membelai lembut pipi wanita yang bertubuh kecil ini. Imut sekali. Ia jadi gemas dan serasa ingin menggigit pipinya yang bulat. Bahkan rasanya juga, ia ingin sekali menarik pipinya yang empuk dan lembut ini.
Jhonson merasakan dadanya hangat. Sekilas, ia merasa senang sekali, karena bisa menggendong bayi mungil ini. Bayi yang merupakan darah dagingnya sendiri. Ia belai terus menerus dan tanpa sadar dengan bibir , yang membentuk lengkung senyuman. Ini adalah anaknya. Anak yang begitu lucu dan memang benar apa yang dikatakan oleh ibunya, bila bayi mungil ini mirip dengannya.
"Jhonson!" panggil seseorang yang baru saja sampai dan tengah berdiri di ambang pintu, sembari menatap pria, yang seketika diam membatu. Tapi kemudian memberanikan dirinya, untuk menoleh dan melihat pria yang ten
