Thomas berdiam diri, sembari memperhatikan apa yang sedang Vivian lakukan. Tadinya, dia memang mengobati lukanya seperti biasa. Namun, yang berikutnya terjadi malah membuatnya tidak paham sendiri.
"Kenapa tanganku dibalut semua??" tanya Thomas sembari melihat ke arah tangannya ini, yang sedang Vivian balut secara merata hingga ke semua celah tangannya.
Vivian tidak menjawab dan terus saja melakukan apa yang menurutnya harus ia lakukan.
"Hey sudah. Tidak perlu sampai kamu balut semuanya. Tanganku tidak terluka semua," ucap Thomas.
"Belum saja," ucap Vivian yang masih sibuk membalut tangan Vivian terus menerus.
"Hey sudah," ucap Thomas kepada wanita yang gigih sekali, dalam membalut tangannya sampai tebal dan setelah tidak ada celah yang terlihat, ia baru berhenti mengikat.
"Nah sudah,
